1. OBAT YANG RENTANG TERAPINYA SEMPIT
Contoh: antiepilepsi, digoksin,
lithium, siklosporin, warfarin
2. OBAT YANG MEMERLUKAN PENGATURAN DOSIS TELITI
Contoh: OHO, antihipertensi
3.
PENGINDUKSI ENZIM
Contoh: asap rokok,
barbiturat, fenitoin, griseofulvin, karbamzepin, rifampisin.
4. PENGHAMBAT
ENZIM
Contoh: amiodaron, diltiazem, eritromisin,
ketokonazol, metronidazol, simetidin, siprofloksasin, verapamil
HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN INTERAKSI OBAT
1. Tidak semua obat yang berinteraksi signifikan
scr klinik
2. Interaksi
tidak selamanya merugikan.
3. Jika
dua obat berinteraksi tidak berarti tidak boleh diberikan
4. Interaksi
tidak hanya untuk terapi yang berbeda tetapi kadang untuk mengobati penyakit
yang sama.
5. Interaksi dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan pengobatan.
GUNA INTERAKSI OBAT
- MENINGKATKAN KERJA OBAT
Contoh : sulfametoksasol, analgetik dan kafein
- MENGURANGI EFEK SAMPING
Contoh : anestetika dan adrenalin
- MEMPERLUAS SPEKTRUM
Contoh : kombinasi antiinfeksi
- MEMPERPANJANG KERJA OBAT
Probenesid dan penisilin.
PASIEN YANG RENTAN TERHADAP INTERAKSI OBAT
ü
PASIEN LANJUT USIA
ü
PASIEN
YANG MENGKONSUMSI LEBIH DARI SATU MACAM OBAT
ü
PASIEN
DENGAN GANGGUAN FUNGSI GINJAL DAN HATI
ü
PASIEN
DENGAN PENYAKIT AKUT
ü
PASIEN
DENGAN PENYAKIT YANG TIDAK TIDAK STABIL (kadang kambuh)
ü
PASIEN
DENGAN KARAKTERISTIK GENETIK TERTENTU
ü
PASIEN YANG DIRAWAT OLEH LEBIH DARI SATU DOKTER.
0 komentar:
Posting Komentar