Twitter Facebook Feed

INTERAKSI OBAT BERMAKNA KLINIS

1.   OBAT YANG RENTANG TERAPINYA SEMPIT
      Contoh: antiepilepsi, digoksin, lithium, siklosporin, warfarin
2.   OBAT YANG MEMERLUKAN PENGATURAN DOSIS TELITI
     Contoh: OHO, antihipertensi
3.   PENGINDUKSI ENZIM
     Contoh: asap rokok, barbiturat, fenitoin, griseofulvin, karbamzepin, rifampisin.
4.       PENGHAMBAT ENZIM
      Contoh: amiodaron, diltiazem, eritromisin, ketokonazol, metronidazol, simetidin, siprofloksasin,    verapamil

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN INTERAKSI OBAT


1.        Tidak  semua obat yang berinteraksi signifikan scr klinik
2.        Interaksi tidak selamanya merugikan.
3.        Jika dua obat berinteraksi tidak berarti tidak boleh diberikan
4.        Interaksi tidak hanya untuk terapi yang berbeda tetapi kadang untuk mengobati penyakit yang sama.
5.       Interaksi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengobatan.

GUNA INTERAKSI OBAT
  1. MENINGKATKAN KERJA OBAT
                 Contoh : sulfametoksasol, analgetik dan kafein
  1. MENGURANGI EFEK SAMPING
                Contoh : anestetika dan adrenalin
  1. MEMPERLUAS SPEKTRUM
                Contoh : kombinasi antiinfeksi
  1. MEMPERPANJANG KERJA OBAT
                Probenesid dan penisilin.

PASIEN YANG RENTAN TERHADAP INTERAKSI OBAT
ü  PASIEN LANJUT USIA
ü   PASIEN YANG MENGKONSUMSI LEBIH DARI SATU MACAM OBAT
ü   PASIEN DENGAN GANGGUAN FUNGSI GINJAL DAN HATI
ü   PASIEN DENGAN PENYAKIT AKUT
ü   PASIEN DENGAN PENYAKIT YANG TIDAK TIDAK STABIL (kadang kambuh)
ü   PASIEN DENGAN KARAKTERISTIK GENETIK TERTENTU
ü  PASIEN YANG DIRAWAT OLEH LEBIH DARI SATU DOKTER.

0 komentar: