Apa
yang Harus Diketahui
Kaji
informasi dari pasien tentang
•
Riwayat
alergi: makanan, obat, dsb
•
Hamil/merencanakan
hamil
•
Menyusui
•
Mendapat/minum
obat lain baik dari resep dokter maupun OTC
5
Benar Penggunaan Obat
•
Benar
pasien
•
Benar
obat
•
Benar
dosis
•
Benar
waktu
•
Benar
rute
Kasus
:
Pasien
opname mendapat obat MST Continus 2 x 10 mg. Karena Pasien tidak bisa menelan
dan memakai MST,
maka obat tersebut digerus. Setelah pemberian obat tersebut, Pasien
kemudian mengalami depresi pernafasan. Mengapa bisa terjadi??
Isu
strategis
•
Pergeseran
paradigma ‘quality’ ke arah paradigma baru yaitu ‘quality – safety’
•
Dukungan
terhadap ‘Pharmaceutical Care’: pengelolaan obat yang efektif dan efisien
meliputi seleksi, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian sampai penggunaan
•
Peran
Asisten Apoteker dalam memberikan informasi penggunaan obat yang benar?
Tentang
Obat
•
Nama
obat dan kegunaan
•
Bagaimana
dan kapan menggunakan obat
•
Tujuan
penggunaan:
–
Mengobati
penyakit
–
Mengurangi
gejala
–
Mencegah
penyakit
–
Menjaga
kesehatan
–
Mempengaruhi
proses tubuh
–
Mendiagnosa
5
Benar Penggunaan Obat
•
Benar
pasien
•
Benar
obat
•
Benar
dosis
•
Benar
waktu
•
Benar
rute
Kapan
Menggunakan Obat
•
Waktu
dan lama penggunaan obat
•
Bila
lupa minum obat atau salah dosis
•
Apa
tanda-tanda obat bekerja dan kemungkinan efek samping yang ditimbulkan
•
Penyiapan/penggunaan
obat di tempat terang, jangan di tempat gelap/remang-remang
•
Penyimpanan
Obat
•
Jauhkan
dari jangkauan anak-anak
•
Penyimpanan
obat dalam refrigerator sesuai saran, bentuk cair jangan masuk freezer
•
Usahakan
tetap dalam wadah asli
•
Hindari
sinar matahari langsung, tempat kering dan tidak lembab
Perhatian Khusus
•
Kenali
tanda-tanda obat rusak
•
Pastikan
obat belum kedaluwarsa
Informasi
Penggunaan Obat-obat Khusus
Bentuk-bentuk Obat
•
OBAT ORAL
•
INJEKSI
•
SUPOSITORIA
•
PESSARIUM
•
OBAT-OBAT TOPIKAL
•
PLESTER TRANSDERMAL
•
PREPARAT MATA DAN TELINGA
•
PREPARAT NASAL/HIDUNG
•
INHALER
•
OBAT
PER ORAL
•
TABLET
–
Tablet biasa
–
Tablet sublingual
–
Tablet soluble atau effervescent
–
Tablet chewable (kunyah)
–
Tablet enteric-coated (salut enteric)
–
Tablet slow release
Tablet
•
Tablet biasa – mengandung bahan aktif dan
bahan lain (inert) yang kemudian dibuat berbagai macam bentuk dan ukuran
•
Tablet sublingual – diletakkan di bawah lidah untuk mempercepat
absorpsinya sehingga menghasilkan efek yang cepat
•
Tablet soluble atau effervescent – dilarutkan dulu
dalam air sebelum diminum
•
Tablet kunyah – dikunyah lebih dulu sebelum ditelan,
maksudnya agar absorpsi obat lebih cepat atau berefek lebih cepat, terutama
dalam saluran pencernaan
•
Tablet salut enteric – harus ditelan utuh. Tablet disalut
khusus agar tahan terhadap asam lambung ataupun aman terhadap lambung(tidak
mengiritasi). Sebaiknya diminum dengan selang waktu 2 jam setelah antasida atau
obat-obat lain yang mempengaruhi keasaman lambung
•
Tablet lepas lambat – tablet diminum utuh karena pelepasan
obat lambat sehingga kadar dalam darah stabil dan meningkatkan kepatuhan pasien
(efek samping lebih kecil dan frekuensi penggunaan lebih jarang)
Kapsul
•
Kapsul gelatin keras – terdiri dari dua kompartemen, wadah
dan tutupnya, sementara obat/zat aktif terletak di dalamnya
•
Kapsul gelatin lunak – oat terletak dalam kulit yang lunak
•
Kapsul enteric – Zat aktif terlindung dari dari lingkungan
lambung yang asam dan pelepasan terjadi dalam saluran pencernaan bawah. Sama
dengan tablet salut enteric, kapsul enteric harus diberikan setidaknya
berselang 2 jam setelah pemberian obat-obat yang mempengaruhi keasaman lambung
•
Kapsul lepas lambat – seperti bentuk tablet lepas lambat,
kapsul ini juga berefek lepas lambat dan
durasi efek lebih lama. Oleh karena itu perlu dipaerhatikan
waktu/frekuensi minu obat
Cairan/Liquid
Liquid – Komponen aktif
obat terlarut ataupun terdapat dalam bentuk suspensi. Biasanya ditambahkan
Juga
pengawet, pewarna, perasa atau pun bahan lain
Liquid biasanya diberikan pada pasien yang sulit minum tablet atau kapsul seperti pada anak-anak ataupun lanjut usia. Kadang-kadang obat terdapat dalam bentuk ‘dry syruo’ yang perlu ditambahkan air lebih dulu.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan:
1. Botol dikocok lebih dahulu untuk menjamin homogenitas zat aktif
1. Botol dikocok lebih dahulu untuk menjamin homogenitas zat aktif
2.
Gunakan sendok ukuran/pipet untuk pemberian dosis yang lebih tepat, terutama
bila diberikan pada anak-anak
3.
Ikuti petunjuk penyimpanan untuk menjamin efektivitas obat
4.
Amati tanggal kadaluwarsa, terlebih pada obat-obat yang harus dilarutkan lebih
dulu dengan air, misalnya antibiotika
INJEKSI
Bentuk
injeksi biasanya diberikan melalui beberapa rute:
1. Intramuscular
– disuntikkan langsung ke dalam otot, biasanya lengan, paha atau pantat atas
2. Intravena – disuntikkan langsung ke dalam vena/pembuluh darah
3. Subkutan – disuntikkan di lapisan bawah kulit
Penggunaan injeksi disarankan bila:
2. Intravena – disuntikkan langsung ke dalam vena/pembuluh darah
3. Subkutan – disuntikkan di lapisan bawah kulit
Penggunaan injeksi disarankan bila:
1. Pasien tidak dapat minum obat misalnya tidak sadar, muntah atau ada gangguan saluran pencernaan
2.
Dibutuhkan onset yang cepat
3. Dibutuhkan efek lokal, misalnya injeksi anestesi pada cabut gigi
4. Obat tidak tersedia dalam bentuk oral
3. Dibutuhkan efek lokal, misalnya injeksi anestesi pada cabut gigi
4. Obat tidak tersedia dalam bentuk oral
Supositoria
Cara
pemberian: melalui rektum.
–
Obat
dapat disera oleh pembuluh darah dan beredar ke seluruh pembuluh darah
–
Beberapa
supositoria dimaksudkan untuk efek lokal misalnya untuk hemoroid
–
Penyimpanan
di almari es dalam kotak tersendiri, tidak bersama makanan/minuman dan amankan
dari jangkauan anak-anak
Cara
Penggunaan Supositoria
•
Cuci
tangan lebih dulu, keluarkan supositoria dari aluminium foil dan basahi dengan
air
•
Dengan
berbaring miring, tekuk lutut kaki (yang di atas) ke arah dada kemudian
masukkan supositoria ke dalam dubur dan dorong dengan jari
•
Berbaring
terlentang dan tunggu 15 menit
•
Cuci
tangan kembali
Bentuk
Rectal Cream/Ointment
•
Bersihkan
dan kemudian keringkan daerah di sekitar dubur
•
Keluarkan
cream/oint pada ujung jari dan oleskan di sekitar dubur
•
Apabila
dikehendaki masuk ke dalam dubur, olesi dulu dengan vaselin kemudian masukkan
aplikator ke dalam dubur. Pencet tube agar isinya keluar dan masih dalam
kondisi terpencet, keluarkan aplikator
Pesarium
•
Pesarium
merupakan bentuk obat yang dimasukkan ke dalam vagina.
•
Obat
ini digunakan untuk berbagai penyakit, misalnya sariawan pada vagina atau
penyakit kelamin lain (jelaskan untuk sementara tidak berhubungan seks lebih
dulu)
•
Simpan
di tempat yang sejuk dalam wadah tersendiri/ tidak bersama makanan/minuman dan
hindari dari jangkauan anak-anak
Cara
Penggunaan Pesarium
•
Pertama
cuci tangan lebih dulu. Gunakan aplikator/dengan jari langsung untuk memasukkan
obat
•
Cara
penggunaan: berbaring santai terlentang dengan lutut ditekuk. Masukkan pesarium
sedalam mungkin
•
Gunakan
panty liner
•
Cuci
tangan dengan air dan sabun
Obat
Topikal
Obat
dioleskan pada kulit dengan bentuk bermacam-macam, misalnya lotion, krem
ataupun ointment
Cara Penggunaan:
1. Gunakan hanya pada area tertentu
2. Perhatikan untuk cara penggunaanna, apakah dioleskan cukup tipis-tipis saja, atau jangan digunakan pada kulit yang terluka/terbuka
4. Cuci tangan dengan air dan sabun
5. Tutup rapat setelah digunakan
Cara Penggunaan:
1. Gunakan hanya pada area tertentu
2. Perhatikan untuk cara penggunaanna, apakah dioleskan cukup tipis-tipis saja, atau jangan digunakan pada kulit yang terluka/terbuka
4. Cuci tangan dengan air dan sabun
5. Tutup rapat setelah digunakan
Transdermal/skin
patch
•
Obat
ini tidak dimaksudkan untuk pengobatan kulit
•
Obat
yang ada dalam plester diabsorpsi melalui kulit dan masuk ke dalam pembuluh
darah
•
Transdermal
patch biasanya digunakan untk pengobatan angina ataupun utuk mengurangi nyeri
•
Obat
ini biasanya diganti dalam beberapa hari sehingga pasien merasa nyaman karena
tidak setiap kali minum obat
Cara
Penggunaan ‘Skin Patch’
•
Tempelkan
pada kulit yang bersih, kering, dan bebas/sedikit rambut, utuh/tidak ada luka,
bebas dari bekas luka, ataupun kulit yang sedang iritasi
•
Tempelkan
plester yang baru di tempat lain untuk mencegah iritasi
•
Jangan
disarankan untuk memotong plester dengan maksud mengurangi dosis
Preparat
Mata dan Telinga
•
Preparat
ini biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi lokal dan gangguan mata/ saluran
telinga
•
Terdapat
dalam bentuk salep/tetes dan diaplikasikan langsung ke dalam mata/telinga
Bentuk
Tetes Mata
•
Untuk
mencegah kontaminasi, anjurkan ujung aplikator jangan sampai tersentuh dan
tutup rapat setelah digunakan
•
Isi
botol memang dibuat tidak penuh, untuk menjaga agar tetesan konstan
•
Peragaan
Bentuk
Salep Mata
•
Untuk
mencegah kontaminasi, anjurkan ujung aplikator jangan sampai tersentuh. Setelah
digunakan, lap ujung tube dengan tisu bersih dan segera tutup rapat
•
Peragaan
•
Keluarkan
salep kira-kira 1 cm
Bentuk
Tetes Telinga
•
Untuk
menghindari kontaminasi, ujung aplikator jangan sampai tersentuh
•
Isi
botol kemungkinan tidak penuh, hal ini untuk menjamin tetesan yang konstan
•
Cara
penggunaan: dengan berbaring miring, sedemikian sehingga telinga yang sakit
menghadap ke atas
•
Teteskan
ke dalam telinga dan diamkan selama 5 menit
•
Usap
ujung dropper dengan tisu dan tutup rapat
Bentuk
Semprot Hidung
•
Cara
penggunaan: Bersitkan hidung dengan tisu, kemudian semprotkan obat ke dalam
lubang hidung.
•
Cuci
ujung botol dengan air panas, jaga agar air jangan sampai masuk botol, kemudian
keringkan dengan tisu. Tutup kembali setelah dibersihkan
•
Untuk
menghindari penularan infeksi, penggunaan semprot hidung jangan digunakan
bergantian dengan orang lain
Bentuk
Inhaler
•
Biasanya
disertai dengan brosur cara penggunaan dari pabrik
•
Beberapa
tipe inhaler (aerosol inhaler/puffer dan dry powder inhaler) è
cara penggunaannya juga berbeda, sangat penting untuk memperhatikan
langkah-langkah penggunaannya
•
Nebuliser:
membutuhkan pembawa, biasanya NaCl 0,9%
Hal-hal
yang perlu diperhatikan:
Pastikan:
1.
Apakah
pasien mendapat obat jenis "preventer" inhaler. Obat ini
berisi obat untuk mencegah serangan asthma dan harus digunakan secara teratur
2.
Apabila menggunakan tipe "reliever"
inhaler, obat ini digunakan untuk mengurangi sesak napas pada saat serangan
atau sebelum olah raga
3.
Apabila
menggunakan "reliever" dan "preventer"
inhaler sekaligus, gunakan "reliever" lebih dulu. Obat ini
akan membantu melonggarkan jalan napas dan meningkatkan pencapaian "preventer"
ke paru-paru. Tunggu beberapa saat sebelum menggunakan inhaler yang berbeda
4.
Apabila
jenis "preventer" yang digunakan adalah steroid, sarankan
untuk berkumur setelah menggunakan obat untuk mencegah infeksi jamur
0 komentar:
Posting Komentar