NAMA | L/P | TEMPAT | TGL LAHIR | PENDIDIKAN | TAHUN |
ARIE LISTYAWATI P | P | SMF MUHAMMADIYAH CRB | 1986 | ||
FENTI UTAMI WIDIYANTI | P | AKFAR MUHAMMADIYAH CRB | 2008 | ||
HJ.MENI KUSMAENI | P | SEKOLAH ASISTEN APOTEKER BDG | 1968 | ||
MULYANTI | P | AKFAR HANG TUAH JAKARTA | 2002 | ||
NINING WIDIANINGSIH | P | SMF MUHAMMADIYAH CRB | 2000 | ||
NONO WARYONO | L | CIREBON | 26 March 1966 | SMF MUHAMMADIYAH CRB | 1985 |
SRI MANINGGAR | P | CIREBON | 20 October 1975 | SMF MUHAMMADIYAH CRB | 1994 |
SUTATI | P | SMF MUHAMMADIYAH CRB | 2001 | ||
TURENI | P | SMF MUHAMMADIYAH CRB | 1993 |
DAFTAR STRTTK YANG SUDAH JADI BULAM MARET 2012
PROSES DISPENSING & COMPOUNDING YANG BENAR
DEFINITIONS/DESCRIPTIONS
Compounding (USP):
The preparation,
mixing, assembling, packaging, or labeling of a drug or device:
(i). as the result of a practitioner’s
Prescription Drug Order or initiative based on the pharmacist/ patient/
prescriber relationship in the course of professional practice, or
(ii). For the
purpose of, as an incident to research, teaching, or chemical analysis and not
for sale or dispensing. Compounding also includes the preparation of drugs and
devices in anticipation of Prescription Drug Orders based on routine, regularly
observed patterns.
INTERAKSI FARMAKODINAMIK
INTERAKSI FARMAKODINAMIK
Adalah interaksi yang terjadi
pada tempat aksi atau reseptor obat sehingga dapat merubah efek suatu obat
SINERGISME
Terjadi antara dua obat yang bekerja pada sistem, organ, sel atau enzim yang sama dengan efek farmakologi yang sama
SINERGISME
Terjadi antara dua obat yang bekerja pada sistem, organ, sel atau enzim yang sama dengan efek farmakologi yang sama
contoh:
• suplemen kalium dengan diuretik hemat kalium (triamteren) →hiperkalemia
• benzodiazepin dengan fenotiazin → efek sedasi meningkat
ANTAGONISME Terjadi antara dua obat yang memiliki efek farmakologi yang berlawanan. Hal ini dapat mengurangi hasil yang diinginkan dari satu atau lebih obat.
• suplemen kalium dengan diuretik hemat kalium (triamteren) →hiperkalemia
• benzodiazepin dengan fenotiazin → efek sedasi meningkat
ANTAGONISME Terjadi antara dua obat yang memiliki efek farmakologi yang berlawanan. Hal ini dapat mengurangi hasil yang diinginkan dari satu atau lebih obat.
Contoh: salbutamol dan propanolol
EFEK RESEPTOR TIDAK LANGSUNG
• Beta bloker non selektif (propanolol) dapat menghambat pemecahan glikogen sehingga dapat memperlama kondisi hipoglikemi pada pasien DM yang diberi insulin
GANGGUAN CAIRAN ELEKTROLIT
ACE inhibitor mempunyai efek hemat kalium sehingga pemakaian bersamaan dengan suplemen kalium atau diuretik hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia.
• Beta bloker non selektif (propanolol) dapat menghambat pemecahan glikogen sehingga dapat memperlama kondisi hipoglikemi pada pasien DM yang diberi insulin
GANGGUAN CAIRAN ELEKTROLIT
ACE inhibitor mempunyai efek hemat kalium sehingga pemakaian bersamaan dengan suplemen kalium atau diuretik hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia.
INTERAKSI OBAT PADA
PROSES EKSKRESI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI OBAT
- USIA
Fisiologi tubuh, metabolisme dan eliminasi
pada bayi, anak dan orang dws berbeda.
- BOBOT BADAN
Perbandingan dosis obat – bobot badan
menentukan konsentrasi obat yang mencapai sasaran.
- KEHAMILAN
Pengosongan lambung↑, metabolisme ↑,
ekskresi/filtrasi glomerolus ↑.
- OBAT DALAM ASI
Ampisilin, ertromisin, kanamisin,
linkomisin, kloramfenikol, rifampisin, streptomisin sulfat, tetrasiklin, dll.
- VARIASI DIURENAL
Hormon kortikosteroid dari korteks adrenal
pada pagi hari ↑, mlm hari ↓
- TOLERANSI
MK : Induksi enzim
- SUHU TUBUH
Distribusi ekskresi, ikatan, aktivitas
enzim
- KONDISI PATOLOGIK
Ggn fungsi hati, ggn fungsi ginjal.
- Genetik
Defisiensi enzim
10
WAKTU
PEMBERIAN
Sesudah makan/ sebelum makan
4 X y mg ≠ 2 X 2y mg
INTERAKSI OBAT BERMAKNA KLINIS
1. OBAT YANG RENTANG TERAPINYA SEMPIT
Contoh: antiepilepsi, digoksin,
lithium, siklosporin, warfarin
2. OBAT YANG MEMERLUKAN PENGATURAN DOSIS TELITI
Contoh: OHO, antihipertensi
3.
PENGINDUKSI ENZIM
Contoh: asap rokok,
barbiturat, fenitoin, griseofulvin, karbamzepin, rifampisin.
4. PENGHAMBAT
ENZIM
Contoh: amiodaron, diltiazem, eritromisin,
ketokonazol, metronidazol, simetidin, siprofloksasin, verapamil
HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN INTERAKSI OBAT
EFEK NIKOTIN PADA FUNGSI TUBUH
- MENINGKATKAN PRODUKSI ASAM LAMBUNG
- MENINGKATKAN MOTILITAS USUS
- MENINGKATKAN PELEPASAN NOREPINEFRIN → VASOKONSTRIKSI PERIFER
- PELEPASAN ADRENALIN → EFEK KARDIOVASKULAR (denyut jantung meningkat, resistensi vaskular perifer)
- GLIKOGENOLISIS MENINGKAT
- LIPOLISIS MENINGKAT
- PENEKANAN SENSASI LAPAR
- PENINGKATAN VASOPRESIN
- LAJU PERNAPASAN MENINGKAT
- KRAM OTOT
- MENINGKATKAN KONSENTRASI
- MUAL
PERINGATAN
1. Hindari minum alkohol selama pengobatan
dengan depsesan SSP.
2. Jangan mengunyah tablet salut enterik
3. Jgn mengendarai mobil/menjalani mesin slm
mgnkn obat yg ES mengantuk.
4. Gunakan pada lambung kosong
ü
Bbrp jam ac (atropin)
ü
Bbrp jam pc (makrolida)
5. Jangan diminum dgn air susu : tetrasiklin
6. Jangan minum aspirin bersama antikoagulan
7. Konsumsi makanan yang banyak mengandung
kalium untuk
ü
Furosemid dan HCT
8. Beri informasi kepda pasien jika obat yang
digunakan mewarnai urin atau feses.
ü
Rifampisin
9. Gunakan makanan yang banyak mengandung kalium
untuk obat seperti furosemid, HCT.
INTERAKSI OBAT – ROKOK
1. NSAIDs + Tobacco
•
Klirens
diflunisal, phenazone (antipyrine) dan fenilbutazon lebih besar pada perokok
dibandingkan non-perokok.
•
Perokok
memerlukan dosis diflunisal, phenazone (antipyrine) dan fenilbutazon yang lebih besar
untuk memiliki efek yang sama dibanding non perokok.
MK: Hal ini mungkin sebagai akibat dari rokok
yg menyebabkan induksi CYP1A2,
enzim yang terlibat dalam metabolisme diflunisal, phenazone (antipyrine) dan
fenilbutazon .
2. Opioids + Tobacco
PENATALAKSANAAN INTERAKSI OBAT
- HINDARI KOMBINASI OBAT
- PENYESUAIAN DOSIS
- PANTAU PASIEN
- TERUSKAN PENGOBATAN
- Jika interaksi tidak bermakna klinis
- Jika kombinasi obat yang berinteraksi tersebut merupakan pengobatan yang optimal.
PERAN APOTEKER DALAM MENCEGAH INTERAKSI OBAT
1. Memberikan informasi kepada pasien mengenai
penggunaan obat
2.
Pastikan pasien untuk mengikuti petunjuk yang diberikan agar dapat
memperoleh manfaat yang maksimum dengan resiko minimum dari obat yang diminum.
Informasi yang perlu disampaikan
adalah :
Pasien harus mentaati petunjuk
yang terdapat pada label atau etiket
yang melengkapi.
☺Kapan obat seharusnya dikonsumsi, apakah sebelum atau sesudah makan, atau bersamaan dengan makanan
atau pada saat perut kosong.
☺Boleh tidaknya obat dikonsumsi bersamaan dengan susu, kopi, teh, atau
minuman lain seperti minuman ringan atau alcohol.
☺ Efek yang mungkin terjadi jika suatu obat dikonsumsi dengan makanan,
misalnya bisa menurunkan atau meningkatkan
absorbsi obat, atau bisa mengiritasi lambung jika diberikan sebelum makan.
DEFINISI INTERAKSI OBAT
• Kejadian
di mana suatu zat mempengaruhi aktivitas obat.
Efek-efeknya
bisa meningkatkan atau mengurangi aktivitas, atau menghasilkan efek baru yang
tidak dimiliki sebelumnya.
• Modifikasi
efek suatu obat lain yang diberikan bersamaan.
• Bila
dua atau lebih obat berinteraksi sedemikian rupa sehingga keefektifan suatu
obat berubah.
INFORMASI PENGGUNAAN OBAT YANG BENAR
Apa
yang Harus Diketahui
Kaji
informasi dari pasien tentang
•
Riwayat
alergi: makanan, obat, dsb
•
Hamil/merencanakan
hamil
•
Menyusui
•
Mendapat/minum
obat lain baik dari resep dokter maupun OTC
5
Benar Penggunaan Obat
•
Benar
pasien
•
Benar
obat
•
Benar
dosis
•
Benar
waktu
•
Benar
rute
Kasus
:
Pasien
opname mendapat obat MST Continus 2 x 10 mg. Karena Pasien tidak bisa menelan
dan memakai MST,
REGISTRASI, IZIN PRAKTIK DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN
PERSYARATAN STRTTK
o Ijazah sesuai
pendidikannya
o Surat Keterangan sehat
fisik dan mental
o Memiliki rekomendasi
tentang kemampuan dari apoteker yg telah memiliki STRA, atau pimpinan institusi
pendidikan lulusan atau organisasi yg menghimpun TTK PAFI
o Membuat pernyataan akan
mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika kefarmasian
Langganan:
Postingan (Atom)